Sering Bertemu Tak Berarti Jodoh

Handphoneku bergetar pelan, tanda ada pesan masuk. Ah, rupanya dari kawan dekatku.

“Bre,” isi pesan tersebut.

“Ou,” balasku singkat.

“Boleh minta pendapat gak buat tulisanku?” jawabnya.

“Boleh, kayak gimana emang?” jawabku.

Cukup lama kutunggu balasan darinya. Mungkin pesan yang ia tulis panjang. Dan benar saja, pesannya cukup panjang dibandingkan beberapa pesan biasa kami. Untuk pesan broadcast dan tausiyah itu pengecualian, untuk pesan tersebut kami hanya copas saja.

“Terkadang kita tak sadar sedang berbagi cerita dengan orang yang sama. Kita akan tahu ketika salah satu dari kita melihat yang lainnya sedang berbagi dengan orang itu. Seusai aku berbagi cerita dengannya, diperjalanan pulang terbayang ketidaksengajaan pertemuan kita. Kala itu, kau lewat ketika aku sedang berbagi cerita dengan orang itu, dan iapun menyapamu. Yang menyebalkan ialah setelah bayangan tersebut hilang, aku pun bertemu denganmu yang hendak berangkat. Akupun harus menunduk semenunduknya. Sebab kutahu aku bukan lelaki yang baik.”

Aku hanya tersenyum sendiri membacanya. Sepertinya ia sedang senang dengan seorang gadis.

“Gimana Bre?” lamunanku terhenti sejenak karena pesannya yang masuk.

“Bentar ya,” balasku, biasa singkat.

Tapi ujung kisahnya saat jatuh hati selalu sama, ia terluka juga. Dia terlalu memaksakan diri. Pikirannya terlalu melebih lebihkan. Dia selalu mengira sang gadis juga suka padanya, padahal itu sikap biasa sang gadis. Dia terlalu GeEr memang. Kasihan memang, aku khawatir dia akan kembali terluka. Lantas kubalas saja.

“Akhir akhir ini merasa sering bertemu tanpa sengaja bukan berarti jodoh Bro. Barangkali sebelum sebelumnya kau sudah sering bertemu dengannya, tapi tak terlalu mempedulikannya. Kemudian saat ini kau hanya beberapa kali bertemu dengannya, dan kau terlalu melebih lebihkan hal itu.”

“Maksudnya gimana Bre?” balasnya, lalu diikuti dengan emoticon bertanya tanya.

Lantas langsung kumatikan handphoneku. Membiarkan pesan terakhirnya tanpa balasan. Lagipula masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan.

***

Arah yang berbeda akan membuat orang orang yang berada di jalan yang sama saling berpapasan. Sebagaimana kita pada pagi hari itu.

Dan akupun masih ingat apa yang kau ucapkan padaku waktu itu.

Ah ya, kita hanya berkata dalam diam sambil menundukkan pandangan masing masing. Tak saling menyapa, apalagi mengucapkan salam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Hukum Archimedes

Garis Finish Lari Tadi

Menjagamu