Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Teori saya beberapa malam lalu

Ketika liburan kita biasanya bingung hendak melakukan apa. Menurut saya, itu semua gara gara kita tidak merencanakan liburan kita dengan hal hal yang bermanfaat. Awalnya kita sibuk dengan perkuliahan, lalu tiba tiba kosong dengan liburan. Dan diantara keduanya kita tidak mempersiapkan rencana. Akhirnya kita berfoya foya (dengan waktu kita). "Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari) Semoga menjadi pengingat, khususnya untuk saya. - Kemarin malam di tengah canda dan tertawaan

Sebab persimpanganlah yang memisahkan kita.

Di persimpangan jalan kita dipisahkan. Ketika engkau dan aku mengambil jalan yang berbeda. Mengambil arah yang taksama. Di persimpangan jalan pula kita dulu dipertemukan. Ketika kita dari arah yang berbeda kemudian mengambil arah yang sama. Mungkin saat ini kita masih sejalan, namun suatu saat nanti akan datang persimpangan yang memisahkan jalan kita. Kita hanya sejenak berada dalam jalan yang sama. Mari kita nikmati waktu sejenak kita kawan. Selagi kita sejalan, sebelum pada akhirnya dunia memisahkan jalan kita, dipersimpangan. Aku berharap akan selalu ada kawan yang membersamaiku sampai ke ujung jalan ini. Langkah ini kan terasa berat jika sendiri.

Rumput Liar

Gambar
Hanya iseng iseng saja, moto moto rumput liar yang ada di atas kosan . Yang pasti saya tidak tahu nama dan spesiel mereka apa, tapi bentuknya bagus dan unik. Kalau ada anak biologi yang mampir, mungkin saya bisa dikasih tahu nama dan kegunaan mereka apa. Semoga bermanfaat. Diambil dengan dengan kamera Handphone Sony Xperia M Dual 5MP. Gambar diambil di atas kosan .

Input, Proses, lalu Output

Dalam pelajaran sederhana mengenai suatu tahapan pembuatan suatu barang kita mengenal hal yang bernama input, output lalu proses. Itu adalah hal yang mendasari ilmu pembuatan, sebelum di tambahkan pernak pernik lain sehingga terlihat lebih kompleks. Ya, yang menjadi dasar adalah tiga hal itu, input, output dan proses. Sebagian dari kita sudah tahu bahwa input adalah bahan mentah yang kemudian akan diproses lebih lanjut. Sementara output adalah barang jadi hasil jadi setelah kita memproses bahan mentah. Yang menjadi jembatan diantara ialah proses. Proseslah yang mengubah barang mentah menjadi barang jadi. Untuk mencapai suatu output berbeda tentu akan dibutuhkan proses yang berbeda. Begitupun jika kita memasukan input yang berbeda, dengan proses yang sama output yang adapun berbeda. Dalam kehidupan kita mengumpamakan kisah ini menjadi suatu sendikit pelajaran yang berarti. Jika kita saksikan, input ialah kondisi kita di saat ini, saat kita tengah membaca tulisan ini. Sedangkan

Konspirasa

Gambar
Oleh oleh dari kunjungan Konspirasa, pameran yang diadakan oleh mahasiswa DKV ITB 2013. Sebenarnya hendak bertemu teman, tapi pas masuk ke sana, enggak ada satupun yang dikenal. Ya sudah, jalan jalan saja sambil lihat lihat karya mereka. Eh ya, Konpirasa diadakan tanggal 22-24 Januari 2016 di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan No. 5, Bandung. Semoga bermanfaat. Diambil dengan dengan kamera Handphone Sony Xperia M Dual 5MP. Gambar diambil di lokasi pameran Konspirasa

Berbaik Sangka

Ketika dihadapkan kepada suatu permasalahan ataupun kejadian. Kita hanya mempunyai dua pilihan antara berbaik sangka ataupun berburuk sangka. Terserah kepada kita hendak memilih mana di antara kedua hal tersebut. Boleh kita berbaik sangka, boleh kita berburuk sangka. Namun bila boleh saya menyarankan berbaik sangkalah terhadap peristiwa tersebut. Dari kejadian tersebut pasti ada sisi baik yang bisa kita ambil yang bisa dijadikan hikmah untuk kemudian hari. Setelah suatu peristiwa terjadi, entah kita mau berbaik sangka atau berburuk sangka, kejadian tersebut tidaklah bisa diubah. Tidak layak bagi kita untuk berandai andai akan apa yang telah terjadi, pilihannya antara dua itu berbaik sangka ataupun berburuk sangka. Meskipun kita tidak bisa merubah yang telah berlalu, paling tidak sikap kita akan sedikit merubah apa yang kemudian dating kepada kita. Dengan berbaik sangka seakan yang dating kepada kita menjadi kebaikan, begitupun sebaliknya dengan berburuk sangkanya kita seolah apa y

Rencana Hujan

Aku harap apa yang kita rencanakan seperti hujan. Ia turun ke bumi dan memumbuhkan tumbuh tumbuhan yang bermanfaatan dari bumi. Aku harap rencana ini dapat memberikan kebermanfaatan bagi mahkluk lainnya. Tak hanya manusia, tapi juga hewan, tumbuhan dan lingkungan. Terus memberikan manfaat meskipun kita sudah tak ada. Dapat terus dinikmati tidak hanya kita, namun juga anak cucu kita. Aku harap apa yang kita rencanakan seperti hujan. Ia turun ditempat tempat yang tepat dan dalam takaran yang sesuai. Aku harap rencana ini sesuai dengan apa yang orang orang butuhkan saat ini. Rencana inipun tidak berlebih lebihan atau kurang, dalam kadar yang cukup. Tidak membebani kita yang merencanakan dan bermanfaat bagi yang membutuhkan. Aku harap apa yang kita rencanakan seperti hujan. Ia mengingatkan kita pada kenangan ketika kita bersamanya. Aku harap rencana kita dapat menjadi kenangan yang amat berarti, baik bagi kita maupun orang lain. Ketika kita ingat dengan apa yang kita lakukan dalam

Sesudah Kesulitan ada Kemudahan

Gambar
Buku : Moga Bunda Disayang Allah Pengarang : Tere-Liye Ini kisah tentang anak kecil berusia enam tahun yang bernama Melati. Sebenarnya Melati amat lucu dan menggemaskan. Apabila orang lain menyaksikannya, ia seolah anak kecil normal pada umumnya. Mereka mungkin tak menyangka bahwa Melati buta, tuli, dan sekaligus bisu. Dia tidak seperti itu ketika lahir. Itu terjadi ketika keluarga besarnya berlibur, kepalanya terkena ‘brisbee’. Ketika pulang satu persatu keterbatasan Melati muncul, ia mulai buta, kemudian tuli, dan hanya bisa berucap ‘Baa’ dan ‘Maa’ saja. Di tengah keterbatasannya, ia memiliki rasa ingin tahu yang amat besar. Hanya saja ia tak dapat menyampaikannya. Ia hanya bisa mengerung marah dan melempar apa saja yang ada di sekitarnya. Atas keterbatasannya orang lain cenderung menyebutnya sakit jiwa. Padahal, ia hanya belum menemukan cara menyampaikan apa yang ada di kepalanya. Di dalam dunia Melati hanya ada gelap, semuanya hitam gelap, senyap, tak ada suara sama sekali.

Sekitar Kampus

Gambar
Diambil dengan dengan kamera Handphone Sony Xperia M Dual 5MP. Gambar diambil di kawasan ITB Ganesha Bandung

Menyumbang untuk Indonesia

Indonesia, ya Indonesia. Indonesia adalah bangsa kita. Indonesia adalah rumah kita bersama. Rumah bagi 220 juta manusia, rumah bagi ratusan suku, rumah bagi ratusan bahasa daerah, serta rumah bagi ribuan kebudayaan. Indonesia adalah bangsa besar, yang terbentang dari sabang sampai merauke, yang memiliki 220 juta penduduk, yang memiliki beraneka ragam kebudayaan di dalamnya. Begitu banyak anugrah yang Tuhan berikan untuk negeri yang bernama Indonesia ini. Dan itu semua di anugerahkan kepada kita sebagai penduduk bangsa Indonesia. Itu semua milik kita teman, sebagai penduduk bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia adalah milik kita bersama selaku penduduk Indonesia, bukan milik sebagian penduduk Indonesia. Karena ini milik kita, sudah sewajarnya jika kita menjaganya, melestarikannya, mengupayakannya, agar Indonesia tetap utuh. Indonesia masih dapat dilihat, disaksikan oleh anak cucu kita kelak di kemudian hari. Sudah sewajarnya pula kita mengupayakan yang terbaik untuk bangsa ini, be

Evolusi remaja

Evolusi, siapa yang tidak tahu dengan kata tersebut. Tapi kalau evolusi remaja, mungkin masih ada yang belum mengerti maksudnya. Evolusi remaja menurutk versiku sih, adalah perubahan remaja ke arah yang lebih baik, kita harus berusaha mengubah diri kita menjadi lebih baik. Kalau bukan kita siapa lagi? Seperti yang tertulis dalam kitab suci Al-Qur’an-yang beragama Islam pasti lebih tahu nih, “ Allah tidak akan mengubah   nasib suatu kaum, kalau bukan kaum itu yang mengubah nasibnya sendiri” . Jadi berubah menjadi lebih baik, Why not? Mengapa tidak? Mungkin mengubah diri itu sulit, tapi kamu harus bisa, ada trik yang dapat kamu lakukan Niat Tanpa niat yang kuat mana mungkin bisa. Kita harus punya niat yang kuat agar bisa berubah. Tanamkan niat tersebut dalam diri kita. Bahwa kita bisa berubah, kita yakin pada diri kita sendiri kalau kita bisa. Kita harus yakin pada kemampuan yang kita punya. Percaya kita bisa. Tanamkan niat tulus kita untuk berubah dalam lubuk hati kita Jadi

Jalan jalan

Gambar
Diambil dengan dengan kamera Handphone Sony Xperia M Dual 5MP. Gambar diambil di Pantai Menganti, Kebumen. Bulan Januari 2016.

Kapal

Gambar
Meskipun orang lain ataupun badai pernah merusak kapalmu, jangan pernah kau rusak kapalmu sendiri. Perjalananmu masih panjang. Jika kau merusak di tengah lautan, tentu kau akan tenggelam. Jika kau merusak di suatu pelabuhan, kau tentu tak akan bisa melanjutkan perjalananmu. Hidup itu terdiri atas pelabuhan pelabuhan kecil dan satu pelabuhan besar yang merupakan tujuan akhir kita. Di pelabuhan kecil itu kita bisa berhenti sejenak, untuk beristirahat, mengisi perbekalan sebelum melanjutkan perjalanan. Pelabuhan kecil ini untuk berhenti sejenak, bukan untuk berhenti selamanya. Pelabuhan besar terakhirlah yang menjadi tempat kita berhenti. Ketika di jalan kapalmu rusak baik oleh orang lain ataupun badai, cobalah kau perbaiki agar kau tetap bisa meneruskan perjalananmu. Jika tidak ada yang rusakpun kau bisa meningkatkan kualitas kapalmu agar kapalmu itu lebih kuat dalam menghadapi cuaca yang akan terjadi.

Memaafkan diri sendiri

Saat kita telah beranjak dari masa lalu, terkadang dalam diri kita masih terbesit sebuah kenangan. Entah itu kenangan baik yang membuat kita tersenyum saat mengingatnya. Atau kenangan buruk yang kadang membuat kita kecewa, baik pada diri kita maupun kepada orang lain. Mungkin itu tentang sakit hati, kekesalan, trauma, dan kawan-kawan. Saat kenangan buruk itu dating kepada kita. Hal itu tentu akan menyakitkan, baik secara mental maupun psikis. Daya tahan tubuhpun bisa drop, bahkan sakit saat mengingat hal tersebut. Dan psikis turut menjadi labil saat hal tesebut dating, menjadikan emosi kita tak stabil, atau out off control. Saat kenangan buuk itu dating, mungkin sudah saatnya kita berdamai baik kepada orang lain maupun diri kita sendiri. Berdamai dengan orang lain mungkin bisa kita lakukan dengan meminta maaf kepada orang yang bersangkutan dan membangun hubungan yang lebih baik. Tapi berdamai dengan diri kita sendiri terkadang sulit. Diri kita adalah hal yang sulit dibohongi

Tentang Cinta

Cinta itu tidak hanya kepada sesama manusia saja. Kitapun harus mencintai mahluk hidup lain seperti pohon dan hewan. Juga kepada mahluk yang tidak memiliki ruh pun harus kita sayangi dan cintai. Lingkungan serta alam yang luas inipun harus kita cintai. Kita tidak boleh sembarangan dalam memperlakukan mereka semua. Yang kutahu, cinta itu memang tidak mengenal perbedaan. Tapi cinta itu mengenal kodratnya. Jangan sampai, dengan alasan cinta kita melampaui kodrat kita sebagai manusia. Jangan sampai kita terpedaya sehingga kita tak bisa membedakan mana yang berupa nafsu mana yang berupa cinta. Cinta itu tak perlu hari khusus untuk mengungkapkannya. Kita bisa mencintai, menyayangi orang lain, mahkluk lain sepanjang waktu kita di dunia ini. Aneh bukan jika di satu hari kita mencintai orang lain, tapi di sisa hari di sepanjang tahun kita membencinya. Cintapun tak harus diungkapkan dengan coklat ataupun bunga. Bukankah membantu orang lain dengan ikhlas juga bisa menjadi jalan kit

Kenapa Kau terus Berlatih?

Aku melihatnya berlatih setiap hari, entah apa alasannya berlatih setiap hari. Awalnya aku tidak tergelitik untuk bertanya. Namun lama kelamaan rasa penasaranku memuncak ketika setiap hari aku melihatnya berlatih. Maka pagi itu kuputuskan untuk menanyakan kepadanya alasan kenapa ia berlatih setiap hari. “Kawan, bolehkah aku bertanya satu hal kepadamu?” ucapku ketika menghampirinya di tengah waktunya berlatih. “Silahkan saja” ucapnya tenang. “Kenapa engkau berlatih setiap hari, padahal orang lain selain dirimu tidak ada yang berlatih?” kataku langsung. “Entahlah, aku hanya sedang ingin berlatih…” “Hanya itu?”memotongnya sambil mengernyitkan dahi tak percaya. “Tidak, itu hanya bercanda. Aku hanya tidak tahu kapan musuh akan datang. Oleh karenanya aku melatih kemampuanku setiap hari agar ketika musuh datang, aku sudah siap untuk menghadapinya.Kau tahu, kita harus selalu waspada pada musuh bukan” jawabnya sambil tersenyum. “Hanya itu saja?”tanyaku masih penasar

Menjemputnya

Pagi itu aku melihat kawan pemilik kapal yang selalu berada disamping kapalku agak muram. Kapal kami masih mengambang bebas di lautan luas. Kami masing masing memiliki kapal sendiri, akan ada saatnya kapal yang kami miliki ini memuat penumpang ataupun barang barang. Tapi itu masih jauh, kami masih terombang ambing di lautan lepas, masih sangat jauh dari daratan. “Kawan, kenapa kau terlihat murung sepagi ini?” ucapku dari balik kemudi. “Tak apa, aku hanya sedikit khawatir saja” balasnya “Khawatir bagaimana?”timpalku sembari mengernyitkan dahi. “Aku hanya khawatir tak ada orang yang menumpang kapalku ini, ketika aku berlabuh nanti, karena melihat tampilan kapalku ini. Aku kan jadinya sendiri, hehe”jawabnya sambil nyengir. “Aku juga sama khawatirnya sepertimu terkadang. Hehe” aku ikut nyengir juga. ”Kalau aku perhatikan kapalmu sudah cukup kuat kawan. Sudah banyak badai yang kau dan kapalmu lalui. Kau sudah cukup berpengalaman. Kau masih khawatir juga” “Iya, aku m