Pertemuan itu Sementara


Aku masih berdiri di balik kaca bandara, memandangi pesawat yang telah terbang. Pesawat yang telah membawamu pergi ke tempat lain. Tempat yang jauh, terutama dariku.

“Dia akan baik baik saja bukan?” ucap lelaki yang berdiri di sampingku.

Aku menoleh kepadanya.

“Ya.” jawabku singkat.

Aku kembali melihat keluar, pesawatmu sudah tak terlihat rupanya.

“Kalau begitu, kau tak usah terlalu khawatir padanya.” Ucapnya.

Aku hanya mengangguk pelan.

“Yuk pulang!” ajaknya.

Kami membalikkan badan, mulai melangkah menuju pintu keluar.

“Mau mampir nyari kopi dulu gak?” tawarnya.

“Gak usah. Langsung pulang ke rumah aja.” tolakku.

Pertemuan itu sementara, sedangkan perpisahan itu selamanya. Pertemuan kita kemarin seolah terasa begitu cepat. Kelak mungkin kita akan berjumpa lagi. Namun itu akan kembali terasa sebentar jika sudah dihadapkan dengan perpisahan.

Kita tak akan pernah tahu kapan kita akan bertemu lagi. Meskipun telah berjanji untuk bertemu, tapi belum tentu nanti akan bertemu. Belum tentu janji tersebut dapat kita tepati.

Jadi kamu hati hati ya disana. Jaga dirimu dengan baik :). Semoga kemarin adalah pertemuan terbaik kita. Sampai bertemu lagi. See you when I see you.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Hukum Archimedes

Garis Finish Lari Tadi

Menjagamu