Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Garis Finish Lari Tadi

Gambar
Kita semua pastilah akan menemui akhir. Entah itu akhir dari kehidupan kita, ataupun akhir dari salah satu fase kehidupan kita. Dalam hidup, kita sering membuat garis start dan garis finish kita sendiri. Menjadikannya seolah sebagai lari maraton dari garis start yang satu ke garis finish, kemudian mencari garis start baru dan garis finish baru. Garis finish kita di dunia ialah kematian. Setelahnya kita tak bisa berbuat apa apa, dalam hal menambah perbekalan kita. Akhir kehidupan  kita  yang sesungguhnya bukan saat kematian itu datang, tapi semoga saat kita beristirahat di surga Nya. Dan semoga setelah kematian kita datang kita bisa berucap, mission complete kepada Nya. Hari ini saya mengikuti Fun Run FTMD 5K. Sayangnya saya bangun kesiangan. Teman saya mengabarkan untuk segera ke kampus karena masih di tunggu. Namun kembali saya terlambat, sudah ditinggal. Ya sudah, apa boleh buat. Sayapun ke Braga sendirian memakai angkot Caringin - Sedang Serang. Dari angkot itu menyambung ke

Wanita dan Laki Laki yang Tepat

Wanita yang tepat akan membuat kehidupan seorang laki laki menjadi lebih hidup. Tetapi sudahkah kau berusaha menjadi laki laki yang tepat untuk menemaninya mengisi hari harinya? Kaupun harus berusaha menjadi laki laki yang tepat, tidak hanya berharap untuk mendapatkan wanita yang tepat. Tadi pagi.

Ke Masa Lalu

“Apa yang akan kau katakan pada dirimu jika kau bisa kembali ke masa lalu dan bertemu dengan dirimu di masa lalu?” Aku dan kawanku baru saja selesai menonton film. Sebuah film yang bercerita tentang orang yang dapat pergi ke masa lalu. Film itu mengambil latar masa depan, tak heran ada mesin waktu disana. Tokoh utama dalam film itu pergi ke masa lalu kemudian bertemu dengan seorang anak kecil yang tak lain adalah dirinya. Setelah dia bertemu ia berpesan pada anak kecil itu. Sebuah pesan yang akan senantiasa diingat olehnya. Ia berharap dengan demikian masa depan dapat lebih baik. “Kar, kalo kamu bisa pergi ke masa lalu dan bertemu sama kamu di masa lalu, apa yang bakal kamu ucapkan padanya?” tanya temanku ketika kamu sudah keluar dari bioskop. Aku hanya mengeleng. Aku tak ingin melakukannya meskipun aku bisa. “Beneran gak ada?” tanyanya penasaran, ia kemudian melanjutkan “Kalau diriku, akan berkata, ‘Kau dewasa sendikitlah dalam segala urusan’ padanya.” Jelasnya.

Penugasan Hidup dan Mati

Seorang gadis muda memasuki sebuah kamar di suatu rumah sakit. Ia memakai tas kecil, tapi agaknya tak terlihat karena tertutupi kain motif bunga. Kain yang sama yang juga menutupi kepalanya. Di hadapannya seorang pasien laki laki terbaring, terlelap. Gadis itu melangkah pelan, takut membangunkan yang sedang terlelap. "Ku kira kau takkan kemari, maksudku berduaan saja dengannya." suara serak tua tiba tiba terdengar. Gadis muda itu membalikkan badan. Dilihatnya sesosok lelaki tua sudah menyandarkan badannya di dekat pintu. Pintu yang tadi lupa ia tutup kembali. “Eh, Pak Tua. Kukira siapa. Dia sedang tidur jadi tak apa.” ucapnya sambil melirik laki laki yang masih terlelap. “Owh begitu. Daripada kau hanya menunggui orang tidur, mau kah kau menemani orang tua ini? Sudah seharian ini aku tidak ngobrol dengan orang lain.” ucap Pak Tua sambil melangkahkan kakinya keluar. “Seharian ini Pak Tua menjaganya sendirian?” tanya gadis muda itu sambil mengikuti langkah P

Sebuah Jawaban

Malam itu aku menunggu salah seorang kawanku di sebuah kafe. Ia seorang wanita. Ia hendak menyerahkan sebuah dokumen padaku. Biasanya kalau sudah ' kadung ' malam, ngasih -nya bisa besok besok. Hanya saja ia harus pergi besok pagi dengan penerbangan pertama. Dan kabarnya dokumennya tidak dapat dikirim lewat email. Jadi harus ketemu langsung. Sebenarnya, selain untuk menyerahkan dokumen, darinya pasti ada yang ingin diceritakan. Dan itu tujuan utamanya bertemu denganku malam ini, bercerita. Menyerahkan dokumen hanya suatu bentuk 'modus' saja. Tidak lebih. Pelayan datang menghampiri mejaku, mengantarkan tiga gelas minuman dan satu piring camilan. “Ini punya adek ya kak!” ucap adikku, ia tak ingin pesannya di’ganggu’ orang lain. “Iya iya, itu punya adek.” aku mengalah, tak mau membuatnya rewel. Aku kemudian menyeruput kopi pesananku dan mengambil camilan. Membiarkan adikku asyik dengan pesannya dan membiarkan pula pesanan temanku sendirian. Aku memang seng

Cerita Ikan

Ikan yang sering kita konsumsi umumnya berasal dari laut. Mereka berasal dari lingkungan yang asin. Meskipun hidup dilingkungan yang asin, tetapi dagingnya tak tersa asin. Kita masih perlu menambahkan garam untuk memberikannya rasa asin ke dalam daging ikan tersebut agar rasanya menjadi lebih enak. Lantas ilmu apakah yang dapat kita ambil dari ikan tersebut? Ikan dalam hal dapat kita umpamakan diri kita sendiri, sedangkan lautan dapat kita umpamakan lingkungan yang kurang baik karena asin dan lautan pula tempat limbah cair berkumpul. Ikan di laut mengajarkan kita bahwa seburuk apapun lingkungan kita,kita tak usah ikut menjadi buruk. Meskipun kawan kita kurang baik kita tak perlu ikut menjadi buruk. Lalu kenapa ikan tidak ikut asin meskipun ia hidup di lingkungan yang asin? Kita ambil contoh cobalah kita lempar ikan laut yang hidup ke laut, dagingnya tidak akan asin. Tetapi bila kita coba lempar ikan laut yang sudah mati kedalam laut, maka asinlah dagingnya. Kita dapat menjawab

Crita pas Aku Cilik

Pas aku iseh cilik, aku tau ngaji Qur'an nang Kenteng. Nang SD Kenteng ana musholla cilik sing biasa dienggo ngajar ngaji. Sing ngajari ngaji jenenge Pak Asnawi lan Pak Birin. Jane nek anakke tangga tanggaku sinau ngajine nang Kang Jawaher. Deweke wong pondokan lan biasa ngajar ngaji. Aku wes tau nyoba sepisan, ning ora betah. Mbuh kenapa. Pas ngerti nek kanca SD-k ulan Mbak Yu-ne ngaji nang Kenteng, aku melu. Apa maneh kanca dolanku sing ngomahe ana Kenteng padha ngaji nang kono. Dina pertama aku meh ngaji, sakjane rada males mangkat. Aku meh ora sida mangkat ngaji pas iku. Bubar tak pikir pikir, nek aku ora mangkat dina iki, sesuk dadi dina pertama aku ngaji. Nek sesuk aku ya ora mangkat, sesuke sesuk dina pertamaku ngaji. Nek aku males mangkat terus, kapan aku bakal ngaji. Soale padha wae, aku mangkat saiki apa sesuk, aku bakale ngaji. Ya wes, dina iku aku sidane mangkat ngaji. Ngaji nang Kenteng biasane khi bar maghrib. Dadi aku mangkate sakdurunge maghrib, mengko magh

7 Days Qur'an Challange Day #5

Gambar
“Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al Qur’an) kepada hamba-Nya (Muhammad) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sungguh, terhadap kamu Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Hadiid : 9) . Semoga hati hati kita senantiasa terisi oleh cahaya Nya. ini Foto diambil dekat musholla tempat teman saya,   @dianitadewi12   ngajak makan makan. Dia akhir minggu ini Insya Allah akan pergi ke Jepang. Disana selama kurang lebih 9 bulan. Kita doakan saja semoga selamat dan 'betah' serta mendapat banyak pembelajaran. . Terima kasih kepada mas   @adityap.aji   atas tantangannya, alhamdulillah. Sebenarnya ingin mengajak   @dianitadewi12   yg hendak ke jepang nih buat ikutan tantangan. Hehehe. . Semoga bermanfaat. https://www.instagram.com/p/BR8np4sAN9K/ 7 Days Qur'an Challange adalah tantangan untuk memposting satu ayat Al Qur'an dalam satu hari selama 7 hari. Mungkin anda tertarik untuk mencobanya.

7 Days Qur'an Challange Day #4

Gambar
"(Musim) haji itu (pada) bulan bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan bulan) itu, janganlah dia berkata jorok (rafas), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang orang yang mempunyai akal sehat!" (QS Al Baqarah:197) . "Sebaik baiknya bekal adalah taqwa", itulah yang dinasehatkan teman saya kepada saya beberapa waktu yang lampau. Mengenai foto, itu adalah salah satu kertas yang ada di sekre Mata' ITB. Kertas yang cukup bermakna. Hidup itu butuh sandaran, maka bersandarlah. Cari sandaran yang kuat dan menguatkan. . Terima kasih kepada mas   @adityap.aji   atas ajakannya, Alhamdulillah. Pada kesempatan ini saya mengajak adik tingkat saya,   @ardhynurekasari   untuk mengikuti tantangan ini. Dia sekarang sedang beramanah di salah satu unit di

7 Days Qur'an Challange Day #3

Gambar
"Katakanlah (Muhammad), "Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." "(QS Al Kahfi : 109) . Begitu luas ilmu ilmu Allah didunia ini. Jika kau sekarang sudah merasa lelah, ketahuilah bahwa masih banyak ilmu Allah yg belum engkau ketahui. Jika engkau merasa lelah, ingatlah ungkapan 'Ilmu sebelum amal' yang mana ilmu akan membantu kita dalam beramal. Tetapi dibalik semua usaha kita dalam mencari ilmu, jangan lupa kepada hak tubuh kita, tubuh kita butuh makan, tidur dsb. . Terima kasih kepada mas @adityap.aji atas tantangan, alhamdulillah. Dalam kesempatan ini saya mengajak rekan saya nun jauh disana, mas @arwani_ansori untuk mengikuti tantangan ini. Tantangan untuk memposting satu ayat Al Qur'an selama 7 hari. . Semoga bermanfaat. https://www.instagram.com/p/BR3Hi4LgxzA/

7 Days Qur'an Challange Day #2

Gambar
"(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan (dengan) itu buah buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui."QS Al Baqarah : 22) . Bumi terhampar amat luas. Di dalamnya banyak sekali ciptaan ciptaan Nya. Saya berharap saya dapat berpetualang mengelilingi dunia. Berkunjung ke negara lain untuk dapat menyaksikan keagungan ciptaan Nya. Saya juga berharap dapat melihat peninggalan peninggalan sejarah masa lampau. . Foto ini diambil di atas kosan sewaktu saya hendak 'njerengi' baju. Sebelum seperti ini, langit sebenarnya hujan agak suram. Sungguh amat indah ciptaan Nya. . Nuhun lagi buat mas Adit atas ajakannya, semoga sukses mas. Pada kesempatan kali ini saya mengajak kak Abid untuk ikut berpartisipasi. Beliau adalah salah satu kakak saya di Matematika, salah seorang legend di sana. He

7 Days Qur'an Challange Day #1

Gambar
“Sesungguhnya pada pergantian siang dan malam, serta penciptaan langit dan bumi, sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Yunus: 6) . Katanya memang sengaja senja itu ada. Perlahan mentari menghilang di ufuk timur. Ketika tidak ada proses itu, mungkin mata manusia bisa ‘kaget’ karena dari keadaaan yg awalnya terang mendadak gelap. . Foto ini diambil di jalan ganyang, sebelum menyebrang dalam perjalanan pulang.Tingkat akhir entah kenapa sering pulang sore. Tapi malamnya ke kampus lagi. Haha . Terima kasih buat mas @adityap.aji sesama merah maroon di tenggara sana, semoga amanah di tengah. Terima kasih sudah mengajak saya berbagi melalui tantangan ini hehe. . Selanjutnya, request nih untuk mengajak @febrisuyitno artis pmb 2015 buat ikutan. Beliau dulunya kadiv dokumentasi pmb yg amat kece. Hehehe . #HangatDekatBersahabat . Semoga bermanfaat! https://www.instagram.com/p/BRvnOZCjjE0/ 7 Days Qur'an Challange adalah tantangan untuk memposting

Renungan Hari Ini (2)

Nak, jalan yang terjal serta pernuh onak duri akan senantiasa menantimu. Mungkin saat ini kau bisa tertawa, namun bisa saja kemudian kau akan menangis. Entah itu karena beratnya jalan yang kau lalui ataupun karena kehilangan. Rasa senang dan sedih itu akan senantiasa dipergilirkan. Jangan kira kau tak akan pernah di uji. Manusia terbaik saja di uji oleh Nya. Apalagi manusia biasa sepertimu. Seburuk apapun harimu saat ini, akan senantiasa ada pembelajaran yang sebenarnya dapat diperolehmu. Mungkin Ia sengaja membuatmu memperoleh pembelajaran tersebut di hari ini.

Titik titik

..

Titik Dua

:

Secangkir Kopi Hangat

Apa yang kau harapkan dari secangkir kopi hangat? Mungkin cita rasanya. Ia sedikit mengoda bagi lidahku. Memintaku meminum sedikit demi sedikit sehingga kenikmatannya tak cepat habis. Kenikmatannya dapat kurasakan lebih lama. Ada begitu banyak cita rasa yang bisa ia tawarkan. Bergantung seperti apa rasa yang kau inginkan darinya. Mungkin kehangatannya. Ia memberikan kehangatan pada jemari yang mulai kedinginan karena udara malam. Ketika aku menempelkan jemari pada cangkirnya dapat kuresapi rasa hangatnya. Atau ketika ia perlahan beranjak ke dalam tubuhku, agaknya memberi kehangatan pada mulut dan kerongkonganku. Walaupun agaknya kehangatannya hanya sejenak. Kehangatannya pula yang kuharapkan ketika ia menemaniku berbincang dengan seseorang. Membantuku dalam memecah keheningan dalam malam yang mendinginkan. Mungkin kesetiannya. Ia rela menemani diriku melalui malam malam dingin. Ketika perjuangan menuntut lebih (baca: begadang) ia selalu dapat hadir menemani. Tidak usah komp

Baik Baik Ya

Hari ini aku pergi ke bandara, mengantarkan temanku ke luar negeri. Ia hendak pergi ke Jerman untuk melanjutkan studinya. Ia seorang wanita, wanita yang kuat dan amat baik. Padahal baru sebulan lalu ia melangsungkan pernikahan dengan temanku. Hanya aku yang bisa datang waktu itu. Teman teman kami yang lain sedang sibuk bekerja. Bukan berarti aku seorang penggangguran. Aku juga bekerja, tapi pekerjaanku amat fleksibel, aku sendiri yang mengatur jadwalku. Alhasil hanya ada kami bertiga dalam mobil yang sedang melaju ke bandara. Di sini aku merasa seperti penjaga keamanan merangkap supir dan kuli angkut. Menjaga keamanan mereka berdua. Menyetir mobil, sedangkan mereka duduk berduaan di bangku belakang. Nantinya di bandara bakal jadi kuli angkut barang seperti tadi waktu di rumah mereka. Memang nasib orang yang masih single . Tapi tak apa, untuk membantu teman baikku yang akan berada di Jerman selama 2 atau mungkin 3 tahun. “Sin, ntar di Jerman bakal ke universitas mana?” tany

Mengolah Marah

Siang itu, aku bersama kawanku berjalan menuju gerbang kampus. Jadwal kami hanya sampai siang. Tak ada kuliah sore. Lagi pula, sore ini tak ada kegiatan di kampus. Setidaknya kegiatan yang menarik bagi kami. "Di, kamu pernah liat si Irul marah?" kawanku memulai obrolan. Irul adalah salah satu kawan kami di kampus. "Emang si Irul bisa marah ya?" balasku sambil meliriknya sendikit tertawa. "Gak tahu sih, tiap orang bukannya bisa marah ya?" sanggahnya datar. "Iya sih. Tapi aku gak pernah liat dia marah." aku mengalihkan pandanganku ke langit. "Hebat ya, dia gak pernah marah di depan kita. Seenggak bener apapun kelakuan kita, dia cuma nge-nasehatin kita. Ngenasehatinnya adem pula." kawanku menghelakan nafas. Tanpa sengaja aku mengingat kejadian apa saja yang telah kami lewati bersama Irul, lantas ikut menghela nafas. "Mungkin dia kuat banget buat ngenahan amarahnya. Atau bisa jadi, dia nyalurin energi marahnya

Langit (Pagi)

Gambar
Kembali dengan foto foto langit. Hanya saja, ini merupakan langit pagi, bukan langit sore. Ini beberapa foto langit sore di Bandung. Foto ini di ambil dengan dengan kamera Handphone Sony Xperia M Dual 5MP.