Hukum Archimedes berbunyi, “Apabila massa jenis suatu benda lebih kecil daripada sistem, maka benda tersebut akan mengapung. Jika massa jenis benda sama dengan sistem, maka benda akan melayang. Jika massa benda lebih besar daripada sistem, maka benda akan tenggelam.”. Penerapan hukum Archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan dari yang sederhana hingga yang canggih, misalnya hidrometer, kapal laut, kapal selam, galangan kapal, balon udara, dan jembatan ponton. a. Hidrometer Hidrometer merupakan alat untuk mengukur berat jenis atau massa jenis zat cair. Jika hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Hidrometer digunakan untuk mengetahui besar kandungan air pada bir atau susu. Hidrometer terbuat dari tabung kaca. Supaya tabung kaca terapung tegak dalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tab
Pernah kudengar, kau selalu berdoa mengharap kelak akan ada seorang lelaki yang akan menjagamu. Lelaki yang baik tentunya. Dan aku sebagai seorang lelaki terkadang bingung, penjagaan apa yang kau inginkan? Apakah seperti payung? Yang harus rela bertarung melawan hujan lebat. Untuk menjaga pemiliknya. Ataukah seperti sabuk pengaman? Yang seolah mengingkatmu, membatasi gerakmu di dalam mobil. Tapi kau tahu, dia juga ingin menjagamu. Mungkin seperti hijab yang biasa kau pakai? Selain menjagamu, ia akan menghangatkanmu. Dan kau tahu, dia juga akan menambah cantik dirimu. Memang sebagai seorang lelaki aku diciptakan untuk melindungi wanita. Bahkan melindung dari diriku, sebelum diri ini halal. Tapi apakah kau tahu, bahwa aku ini hanya mahkluk yang lemah. Tempat berpegang yang rapuh lagi mudah patah. Apakah kau ingin tahu tempat di mana kau dapat meminta perlindungan yang aman? Tentu, hanya kepada Tuhanmu saja kau dapat memintanya. (c)Karyadi, 20 Mar
Kita semua pastilah akan menemui akhir. Entah itu akhir dari kehidupan kita, ataupun akhir dari salah satu fase kehidupan kita. Dalam hidup, kita sering membuat garis start dan garis finish kita sendiri. Menjadikannya seolah sebagai lari maraton dari garis start yang satu ke garis finish, kemudian mencari garis start baru dan garis finish baru. Garis finish kita di dunia ialah kematian. Setelahnya kita tak bisa berbuat apa apa, dalam hal menambah perbekalan kita. Akhir kehidupan kita yang sesungguhnya bukan saat kematian itu datang, tapi semoga saat kita beristirahat di surga Nya. Dan semoga setelah kematian kita datang kita bisa berucap, mission complete kepada Nya. Hari ini saya mengikuti Fun Run FTMD 5K. Sayangnya saya bangun kesiangan. Teman saya mengabarkan untuk segera ke kampus karena masih di tunggu. Namun kembali saya terlambat, sudah ditinggal. Ya sudah, apa boleh buat. Sayapun ke Braga sendirian memakai angkot Caringin - Sedang Serang. Dari angkot itu menyambung ke
Komentar
Posting Komentar