Mencuci Kala Hujan


Aku bersender malas di ruang tengah, masih mengetik laporan tugas akhirku. Satu dua kali aku menguap. Aku masih sedikit mengantuk. Minggu pagi memang paling nikmat untuk tidur tiduran di kamar. Apalagi sekarang cuaca agak mendung. Kalau tidak kupaksakan keluar kamar, mungkin sekarang aku sudah ketiduran. Entah pukul berapa nantinya aku akan terbangun. Bisa gawat kalau laporanku tak kunjung selesai. Masak aku harus begadang terus.

Dari luar terdengar suara hujan yang mulai turun. Akhirnya hujan juga pikirku. Allahumma shoyyiban nafi’an, ucapku pelan. Hawa dinginpun mulai menyergapku. Untung aku sudah membawa selimut dari kamar. Teman sebelah kamarku muncul dari belakang. Mukanya agak lesu. Ia ikut bergabung denganku di ruang tengah, tidur tiduran malas di sofa.

“Maneh kenapa Di? Lemes gitu dah.” tanyaku, masih sambil mengetik.

“Tadinya mau nyuci baju Bang. Cuma hujan euy.” balasnya sambil memiringkan badan ke arahku.

“Udah, cuci aja sono. Siapa tahu ntar udah reda.” bujukku padanya.

“Tapi ntar kalo masih hujan gimana dong bang?” balasnya malas.

“Jemur aja di tempat teduh. Belakang perasaan masih kosong.” usulku.

“Owh, oke bang. Kenapa tadi urang gak kepikiran yak?“ jawabnya bersemangat. Ia mulai bangkit dari sofa.

“Maneh pingin tidur tiduran di sofa aja kalik.” ledekku padanya.

“Hehe. Makasih ya Bang. Urang nyuci dulu yak.” pamitnya. Iapun pergi kebelakang.

“Sok” jawabku.

Aku kembali sendirian di ruang tengah. Aku menguap lagi, masih mengantuk memang. Aku lalu teringat ucapan ayah saat aku masih belajar mencuci baju.

“Ketika hujan turun sementara kau hendak mencuci baju, teruslah mencuci. Jangan terlalu berpikir bahwa hujan tak akan berhenti. Kita tak tahu apakah nanti setelah kau mencuci masih hujan atau sudah reda. Kalaulah masih hujan toh kau masih bisa menjemurnya di tempat yang teduh. Begitupun dengan ‘hujan hujan’ yang akan kau temui di dalam kehidupanmu.”

Ah, masih ada kerjaan cuy. Jangan tidur dulu pikirku. Aku pun melanjutkan ketikan yang barusan terhenti sejenak.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Hukum Archimedes

Menjagamu

Garis Finish Lari Tadi