Sebuah nama, sebuah doa

Nama adalah sebuah do’a, harapan yang diberikan orang tua kepada anaknya. Tentu saja do’a, dan harapan tersebut tentu yang baik. Memberikan nama yang baik, itu hukumnya wajib. Agar sang anak nantinya tidak merasa malu atau minder karena menyandang nama tersebut. Namun, perasaan banggalah yang selalui menyertainya, sebab ia selalu di do’akan oleh orang tuanya hingga akhir hidupnya. Setiap ada orang yang memanggilnya dengan nama pemberiaan orang tuanya, sama saja orang lain menghargai do’a dan turut mengamini do’a orang tua.

Namun, saat ini banyak orang yang tidak memakai nama asli dalam pergaulan. Kadang kita akrab dengan nama panggilan mereka, tanpa menggetahui nama yang sebenarnya,. Malah kadang aneh saat memanggil dengan nama aslinya. Ada pula, orang memberi nama, tapi sekedar memberi nama. Asalkan terdengar bagus, namun tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalamnya.

Apabila kita terlanjur memberikan nama yang kurang layak, maka segera diganti dengan nama yang baik. Dalam hadist, ada seorang anak perempuan yang dig anti namanya oleh Rosullah saw, karena kurang baik. Beliau mengantinya dengan nama yang lebih baik. Sehingga bila kita, harus cepat mengganti nama, apabila nama tersebut kurang cocok, dengan si anak.

Nama tak harus berasal dari bahasa arab. Dari bahasa apapun bisa, asal disesuaikan dengan lingkungan kita. Nama sama halnya dengan do’a, dalam bahasa apapun Allah mengetahui, sebab Allah maha mengetahui. Jangan lupa awalilah dengan do’a sebelum memberikan nama kepada buah hati kita, agar kelak menjadi orang yang berguna, serta do’a kita dalam nama tersampaikan.




Tak lupa, dalam menyebut nama anak sebutlah atau panggilah dengan sebutan yang baik, semisal cah bagus, dalam bahasa jawa, anak pintar, anak baik. Dan janganlah memanggil orang lain dengan panggilan yang kurang pantas, seperti hewan kebun binatang, dan kawan-kawan. Sebab dengan kita memanggil dengan sebutan itu kita sama saja menyamakan orang lain dengan sebutan itu. Juga kita harus berhati-hati, sebab setiap ucapan kita akan kembali kepada diri kita sendiri.






Marilah kita cari tahu nama asli orang-orang di sekitar kita. Dengan mengetahuinya kia akan semakin mengenalnya. Sebuah peribahasa berbunyi, tak kenal maka tak saying, tak saying maka tak cinta. Namun jika kau hanya mengetahui namanya tentu tak bisa di sebut mengenalnya. dalam sebuah komik yang saya baca, Bleach, entah volume berapa saya lupa, jika kita hanya mengetahui nama seseorang( dalam komik tersebut nama pedang shinigami, asauchi, soul cutter) tanpa mengetahui seluk beluknya yang lebih mendalam, kau sama saja tidak menegenalnya. Apa bedanya tidak mengenal dan hanya tahu namanya saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Hukum Archimedes

Menjagamu

Garis Finish Lari Tadi