Cahaya.

Cahaya. Seolah kita bisa melihatnya. Namun terkadang susah untuk membedakan apakah ada atau tidak secara penglihatan. Kita tak dapat menyentuhnya seberapapun keras usaha yang kita lakukan. Meskipun begitu kita dapat merasakan kehadirannya melalui kehangatan yang ia berikan. Datang dari sang mentari yang kan terus menyinari bumi ini beserta planet di sekitarnya. Tak peduli apakah ada awan yang menutupi dirinya sehingga pancarannya tak sampai ke bumi. Dan ketika kita menyaksikannya, seolah sang mentari itu tak hadir untuk menepati janjinya. Padahal sesungguhnya ada awan yang menutupinya, sehingga cahaya sang mentari tak sampai kepada kita. Saat malam tiba, seolah ia raib menjauhi kita. Berpaling. Hanya saja ia mencoba menepati janjinya kepada yang lain, menghangatkan bagian bumi yang lain. Percayalah esok hari ia akan kembali lagi untuk berjumpa denganmu, menepati janjinya kepadamu. Untuk menghangatkanmu. Cahaya memberikan kehangatan ke siapa saja. Tak peduli terhadap status yang di sandang. Apapun statusnya akan tetap ia berikan kehangatan. Entah mereka membutuhkannya atau tidak, entah mereka akan berterima kasih atau tidak. Hanya  mereka yang mencoba menghindarinya, yang tak bisa merasakannya kehangatannya. Selamat bermandikan cahaya kawan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Hukum Archimedes

Menjagamu

Garis Finish Lari Tadi