Mempersiapkan diri

Beberapa hari yang lalu aku sempat bermain sebentar ke Bandara yang ada di bandung. Aku ke sana hanya untuk menghibur diriku dengan sedikit waktu yang aku punya. Di sana aku berjumpa dengan sekelompok supir taksi yang biasa ‘mangkal’di sana. Salah satu dari mereka ada yang mengajakku ngobrol sebentar. Berkisah tentang kehidupanan miliknya. Sayang aku lupa untuk menanyakan namanya.

Ia menceritakan tentang anaknya yang saat ini kelas tiga SMK dan hendak melanjutkan ke perguruan tinggi. Di tengah kisahnya ada pengakuannya yang membuat saya tertarik. Beliau berkata yang kurang lebih seperti ini

“Saya akui saya memang seorang perokok. Namun, semenjak anak saya lahir, saya usahakan untuk menyisihkan satu atau dua bungkus rokok untuk pendidikan anak saya. Yang utama adalah pendidikan anak saya. Urusan lain gak saya pikirkan. Bukan berarti bukan prioritas, ya prioritaslah tapi nomer sekian, prioritas utama untuk pendidikan anak. Jangan sampai dia ngerasain kayak orang tuanya.”
Keteguhan, serta keistiqomahan beliau dalam menabung untuk pendidikan anaknya begitu menarik bagi saya. Beliau seoalah mengajarkan hal sederhana kepada saya waktu itu, bahwa sesuatu yang besar haruslah dipersiapkan dengan dengan baik, serta istiqomah. Untuk tujuan yang besar kita membutuhkan effort yang besar pula. Hal yang sederhana yang kadang kita lupakan karena kita lebih suka berpangku tangan.
Sebelum kita melaksanakan sesuatu, sembari mempersiapkannya, bolehlah kita bermimpi apa saja. Itu hak kita. Jika memang kita telah mempersiapkannya dengan baik, tak usah bersedih saat melaksanannya, sebab kita telah melakukannya yang terbaik. Persiapkan dengan baik sebelum ‘peperangan’ itu dating. Jangan kalah sebelum perang dimulai.
Sebenarnya di dunia ini ada yang harus kita persiapkan, yakni kehidupan akhirat. Kehidupan yang kekal setelah kematian kita. Yang bisa kita lakukan hanyalah mempersiapkannya dengan baik di waktu kita yang semakin menipis. Baik itu di waktu senang maupun sedih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Hukum Archimedes

Menjagamu

Garis Finish Lari Tadi