Mempersiapkan diri
Beberapa hari yang lalu aku sempat bermain sebentar ke Bandara yang ada di bandung. Aku ke sana hanya untuk menghibur diriku dengan sedikit waktu yang aku punya. Di sana aku berjumpa dengan sekelompok supir taksi yang biasa ‘mangkal’di sana. Salah satu dari mereka ada yang mengajakku ngobrol sebentar. Berkisah tentang kehidupanan miliknya. Sayang aku lupa untuk menanyakan namanya. Ia menceritakan tentang anaknya yang saat ini kelas tiga SMK dan hendak melanjutkan ke perguruan tinggi. Di tengah kisahnya ada pengakuannya yang membuat saya tertarik. Beliau berkata yang kurang lebih seperti ini “Saya akui saya memang seorang perokok. Namun, semenjak anak saya lahir, saya usahakan untuk menyisihkan satu atau dua bungkus rokok untuk pendidikan anak saya. Yang utama adalah pendidikan anak saya. Urusan lain gak saya pikirkan. Bukan berarti bukan prioritas, ya prioritaslah tapi nomer sekian, prioritas utama untuk pendidikan anak. Jangan sampai dia ngerasain kayak orang tuanya.” Keteguhan, se...