Garis Finish Lari Tadi

Kita semua pastilah akan menemui akhir. Entah itu akhir dari kehidupan kita, ataupun akhir dari salah satu fase kehidupan kita. Dalam hidup, kita sering membuat garis start dan garis finish kita sendiri. Menjadikannya seolah sebagai lari maraton dari garis start yang satu ke garis finish, kemudian mencari garis start baru dan garis finish baru. Garis finish kita di dunia ialah kematian. Setelahnya kita tak bisa berbuat apa apa, dalam hal menambah perbekalan kita. Akhir kehidupan kita yang sesungguhnya bukan saat kematian itu datang, tapi semoga saat kita beristirahat di surga Nya. Dan semoga setelah kematian kita datang kita bisa berucap, mission complete kepada Nya.



Hari ini saya mengikuti Fun Run FTMD 5K. Sayangnya saya bangun kesiangan. Teman saya mengabarkan untuk segera ke kampus karena masih di tunggu. Namun kembali saya terlambat, sudah ditinggal. Ya sudah, apa boleh buat. Sayapun ke Braga sendirian memakai angkot Caringin - Sedang Serang. Dari angkot itu menyambung ke angkot Kelapa - Ledeng. Di tengah perjalanan, di dekat Braga, saya melihat rombongan yang berlari. Ya sudah, saya turun dan mengikuti rombongan setelah berdoa sejenak dan pemanasan seadanya. Tak apalah saya tak registrasi, toh saya memang daftar yang gratisan, maklum masih mahasiswa.

Saat berlari saya menyadari bahwa ini jalan santai + sedikit lari =< 5K bagi saya. Di sini saya lebih banyak berjalan santai di banding berlari. Medan lari di kegiatan seperti ini memang berbeda dengan trek lari. Jika di trek lari kita hanya berputar putar dengan trek yang rata, kadang bertemu dengan satu dua orang yang berjalan, tapi di sini berbeda. Di sini kita berjumpa dengan mobil, lebih banyak orang yang jalan jalan (apalagi hari minggu, car free day), jalanan yang menanjak. Sebab disini kita melewati sarana publik serta melewati jalan raya sebagai treknya. Saya terlalu banyak lari di trek, jadi ini efeknya kurang bisa mengendalikan tempo lari. Di sini terlalu banyak 'gangguan' nya jika dibandingkan dengan lari di trek. Ini menjadi pelajaran bagi saya, untuk mengetahui medan sebelum berperang.

Di acara lari ini, saya pun menyadari bahwa berlari itu membutuhkan kawan. Di sini saya melihat bahwa acara ini menjadi ajang untuk reuni-an dan ajang kebersamaan. Namanya saja fun run, jadi dibikin senang senang saja. Tak perlulah terlalu serius berlari, walaupun memang tujuan kita agar sehat, olahraga.  Ini menjadi ajang kebersamaan kita dengan teman teman dekat kita, menambah momen kebersamaan kita. Kitapun bisa membeli sedikit pernak pernik seperti kaos dan medali, serta berfoto bersama untuk mengenang kebersamaan serta perjuangan kita.

Jika kau senang berlari, maka berlarilah sepuasmu. Biarkan dirimu berkawan dengan angin yang berhembus pelan menimpa wajahmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Hukum Archimedes

Menjagamu